Beli di Harga Bawah Saham Properti dan Konstruksi



Para pelaku pasar disarankan untuk beraksi beli saham di harga bawah di sektor properti dan konstruksi. Saham apa saja?
Tommy Yu, analis teknikal dari Jsxpro.com mengatakan, bila ternyata tekanan jual pada IHSG melemah dan terlihat candle membentuk pola pembalikan (reversal) pada kisaran harga 4.850-4.900, momen tersebut adalah waktu yang baik untuk buy on weakness saham-saham yang telah terkoreksi cukup dalam.
Tapi, dia mengingatkan, buy on weakness hanya dapat dilakukan untuk trading jangka pendek. “Sektor saham yang yang bisa menjadi pilihan buy on weakness adalah sektor properti dan konstruksi,” katanya kepada INILAH.COM.
Pada perdagangan Jumat (3/4/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 68,56 poin (1,37%) ke posisi 4.925,483. Intraday terendah 4.907,597 dan tertinggi 5.006,503. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy. Berikut ini wawancara lengkapnya:
Akhir pekan lalu, IHSG melemah 1,37% ke posisi 4.925. Bagaimana tren IHSG saat ini?
Sudah dua hari IHSG terkoreksi cukup dalam dan closing di level 4.925,48. Secara tren jangka panjang, IHSG masih uptrend. Koreksi selama dua hari ini, belum mematahkan uptrend jangka panjangnya.
Bagaimana penjelasan indikator teknikalnya?
Dari sisi ini, indikator Slow Stochastic masih menunjukkan arah ke bawah, dan ini mengindikasikan bahwa IHSG dalam sepakan ke depan masih akan tertekan. Demikian pula Moving Average Convergence-Divergence (MACD) yang menunjukkan bearish divergent, pola divergent ini patut dicermati karena biasa jadi pertanda awal dari koreksi IHSG yang dalam.
Apa saran Anda untuk para pelaku pasar?
Saran saya kita perlu berhati-hati dan menunggu perkembangan market selanjutnya. Anda dapat melihat 1-3 candle pertama di pekan ini untuk bisa mengestimasi kira-kira arah market-nya mau ke mana.
Maksud Anda?
Bila pekan ini IHSG dalam 3 hari masih terus melemah dan menembus level Exponential Moving Average (EMA) 50, saya sarankan kita keluar dulu dari market. Karena IHSG menurut saya cukup berbahaya dan berpotensi untuk menuju koreksi yang dalam ke level 4.720-4.750.
Namun bila ternyata tekanan jual melemah dan terlihat candle membentuk pola pembalikan (reversal) pada kisaran harga 4.850-4.900, momen tersebut adalah waktu yang baik untuk buy on weakness saham-saham yang telah terkoreksi cukup dalam. buy on weakness dapat dilakukan untuk trading jangka pendek saja.
Saham-saham pilihan Anda?
Sektor saham yang yang bisa menjadi pilihan buy on weakness adalah sektor properti dan konstruksi. Untuk properti, saham PT Ciputra Surya (CTRS), PT Ciputra Development (CTRA), dan PT Summarecon Agung (SMRA). Di sektor konstruksi, PT Wijaya Karya (WIKA), PT Total Bangun Persada (TOTL), dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons