Waspadai Saham-saham Bank dan Properti


Headline

Para pelaku pasar harus mewaspadai saham-saham sektor perbankan dan properti karena kenaikannya yang signifikan. Tapi, bukan berarti tren naiknya berakhir. Seperti apa?
Muhammad Al Fatih, Vice President and Senior Technical Analist PT Samuel Securities mengatakan, kemungkinan adanya aksi jual yang bisa terjadi setiap saat pada saham-saham sektor properti dan perbanakn. Menurut dia, dalam level-level IHSG saat ini, pelaku pasar bisa tetap mengikuti ayunan pergerakan harga saham.
Namun, dia menyarankan agar pelaku pasar tidak terlalu agresif untuk melakukan pembelian. “Jaga diri terhadap risiko-risiko yang mungkin muncul. Artinya, selama masih ada dorongan kenaikan pada suatu saham, kita masih boleh beli tapi jangan terlalu agresif,” katanya kepada INILAH.COM.
Pada perdagangan Jumat (10/5/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 16,6 poin (0,33%) ke posisi 5.105,937. Intraday terendah 5.083,227 dan tertinggi 5.115,643 yang menjadi rekor sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik dengan kontribusi terbesar dari transaksi negosiasi PT Bank Tabungan Pensiun Negara (BTPN) senilai Rp6,4 miliar di harga Rp6500 antara KimEng Securities dengan CIMB Securities Indonesia. Investor asing mencatatkan nett sel dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy. Berikut ini wawancara lengkapnya:
Akhir pekan lalu, IHSG mencetak rekor tertinggi 5.115. Bagaimana Anda melihat arah selanjutnya?
Saya perkirakan, IHSG akan mengalami koreksi di awal pekan dengan resistance 5.120 dan support 5.050. Jadi, di awal pekan, indeks berpeluang koreksi dengan kisaran support-resistance itu.
Faktor apa saja yang memicu koreksi indeks di awal pekan?
Potensi koreksi indeks, salah satunya dipicu oleh valuasi IHSG dan kebanyakan saham yang sudah cukup tinggi. Lalu, kalau melihat gejala-gejala dalam dua hari terakhir perdagangan pekan lalu, tekanan jual sudah mulai muncul yang menandakan potensi koreksi indeks di awal pekan ini.
Bagaimana jika support 5.050 ditembus?
Iya, waspadai juga kemungkinan-kemungkinan koreksi jangka pendek. Potensi koreksi jangka pendek ke 5.050. Berikutnya, di angka psikologis 5.000. Jika indeks turun ke bawah level 5.000, para pelaku pasar mungkin akan meningkatkan tekanan jual.
Jika level psikologis itu ditembus ke bawah, risiko berikutnya 4.920 dan akan kembali mantul ke atas jika likuditas dari asing berupa capital inflow masih kuat. Tapi, saya kira aliran dana asing yng mungkin akan masuk tidak akan sebesar seprti yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Apakah IHSG segera memasuki tren turun?
Meski berpeluang melemah di awal pekan, untuk pergerakan selanjutnya atau jangka menengah-panjang, tren IHSG masih naik. Tapi, meski trennya naik, IHSG sangat riskan terhadap adanya koreksi jangka menengah. Peluang koreksi awal pekan depan ini, hanya koreksi jangka pendek. Untuk koreksi jangka menengah harus dicek kembali.
Lantas, hingga level berapa tenaga kenaikan IHSG?
Target kenaikan IHSG adalah 5.150 hingga 5.250 secara teknikal. Posisi IHSG saat ini sudah mendekati target itu. Karena itu, memang dorongan untuk membeli saham semakin berkurang. Secara teknikal, ini ditunjukkan beberapa indikator. Antara lain, Moving Average Convergence-Divergence (MACD) yang cenderung divergent.
Hanya saja, kenaikan indeks lebih banyak ditopang oleh masuknya dana asing (capital inflow) yang masih cukup tinggi sehingga indeks berpotensi naik tapi sangat rentan koreksi.
Apa saran Anda untuk para pemodal?
Kita harus sangat waspada terhadap saham-saham di sektor perbankan dan properti yang sudah naik signifikan. Bukan berarti bahwa tren naik kedua sektor saham tersebut sudah berakhir, tetapi kemungkinan adanya aksi jual yang bisa terjadi setiap saat.
Dalam level-level IHSG saat ini, kita tetap mengikuti ayunan pergerakan harga saham. Namun, jangan terlalu agresif untuk melakukan pembelian. Jaga diri terhadap risiko-risiko yang mungkin muncul. Artinya, selama masih ada dorongan kenaikan pada suatu saham, kita masih boleh beli tapi jangan terlalu agresif.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons