Jika IHSG tutup di bawah 4.208 sore nanti, menandakan tren naik jangka pendek berakhir. Karena itu, berhati-hatilah mengambil posisi saham.
Pada sesi pertama perdagangan Jumat (20/12/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG 
) ditutup melemah 47,11 (1,11%) ke posisi 4.184,869. Level terendah 4.180,812 dan tertinggi 4.230,606.
) ditutup melemah 47,11 (1,11%) ke posisi 4.184,869. Level terendah 4.180,812 dan tertinggi 4.230,606.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) semalam masih mampu mencetak rekor tertinggi baru di 16.194,72 sebelum ditutup pada level 16.179,08. “Kenaikan 11.11 poin (0,07 persen) terjadi, meski pada saat bersamaan terdapat sentimen negatif dari data manufaktur dan tenaga kerja,
Indeks di kawasan regional Asia pagi ini, lanjut dia, cenderung bergerak bervariasi sebagai respons dari kenaikan tipis DJIA tersebut. “Minimnya sentimen regional ini, diperkirakan hanya bisa membuat bergerak IHSG bervariasi pada kisaran 4.208-4.282,
IHSG saat ini memang sedang berada di persimpangan. Penembusan atas resisten 4.282 bakal mengakhiri tren turun jangka menengah, tapi penutupan di bawah 4.208 bakal mengakhiri tren naik jangka pendek.
Kembalinya minat beli pemodal asing pasca-Tapering, sepertinya adalah sentimen utama dalam perdagangan ke depan. “Meskipun demikian, sentimen dari kembalinya dana asing tersebut, terlihat ‘berlomba’ dengan sentimen penguatan dolar AS yang terjadi sebagai akibat dari Tapering tersebut,
Sebelum IHSG mampu menembus resisten di 4.282, pemodal sebaiknya tetap berhati-hati dalam melakukan positioning. “Sebab, tren jangka menengah IHSG masih berada dalam tren turun,
